Analisis Kendala pada Penerapan Kurikulum Merdeka : Kajian Artikel Jurnal (2024)

Analisis Kendala pada Penerapan Kurikulum Merdeka : Kajian Artikel Jurnal (1)

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dibuat untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya yaitu K13, bersamaan dengan penerapan kurikulum baru ini dibarengi dengan terobosan baru yang berguna untuk memperkuat dan memperbarui kurikulum sebelumnya, terobosan baru tersebut adalah platform merdeka mengajar. Dalam kurikulum merdeka, setiap sekolah, guru, dan siswa masing-masing diberikan kebebasan, antara lain kebebasan proses mengajar dan kebebasan belajar, yang dimana kedua hal tersebut menuntut kemandirian dan kekreatifitasan setiap pihak dalam menjalankan proses pendidikan agar pembelajaran berjalan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan utama dari kurikulum merdeka.

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan penulis terhadap beberapa artikel jurnal penelitian, ditemukan bahwa masalah utama pada pengembangan kurikulum ini adalah sumber daya manusia, dimana pihak-pihak utama seperti guru, siswa, dan orang tua masih belum paham terhadap sistem pelaksanaan kurikulum merdeka. Miladiah, Sofa Sari, dkk. (2023) dalam penelitiannya terhadappenerapan kurikulum merdeka di SMP Bina Taruna Kabupaten Bandung menghasilkan bahwa kendala terdapat pada kekurangan pemahaman konsep dari kurikulum merdeka dari pihak guru, siswa, tenaga kependidikan, serta orang tua sehingga menghambat proses pembelajaran, lalu kurangnya fasilitas yang memadai dari pihak sekolah serta media pembelajaran yang tidak dimiliki siswa untuk mengikuti proses pembelajaran yang sebenarnya dibutuhkan dalam penerapan kurikulum merdeka. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Syaripudin, dkk. (2023) terhadapimplementasi kurikulum merdeka pada guru-guru Sekolah Dasar Negeri Selatpanjang Selatan juga memperlihatkan hambatan yang hampir sama dalam penerapan kurikulum merdeka yaitu kesulitan dalam mengakses media pembelajaran yang berguna bagi pendidik dan peserta didik dalam memperdalam pemahaman akan kurikulum merdeka, hal tersebut dikarenakan kesulitan akan jaringan internet di wilayah sekolah sehingga membuat terhambatnya perkembangan pembelajaran untuk menyesuaikan dengan kurikulum baru. Terhambatnya proses perkembangan penerapan kurikulum juga dialami karena terdapat guru yang sudah berumur sehingga kesulitan beradaptasi dengan teknologi yang menunjang pembelajaran. Media belajar yang disediakan seperti platform merdeka mengajar sangat bermanfaat bagi pihak guru maupun murid, namun kurang meratanya sarana prasarana bahkan fasilitas seperti jaringan internet yang tidak tersebar luas di seluruh wilayah indonesia membuat perkembangan penerapan kurikulum tersebut sama saja akan terjadi kesenjangan, karena fasilitas tersebut merupakan salah satu sumber penting untuk mempermudah pemahaman guru dalam memahami proses penerapan kurikulum merdeka dan mempermudah proses pembelajaran. Kurikulum merdeka harus disertai dengan perkembangan proses pembelajaran untuk menyediakan sumber belajar bagi guru dan murid karena menuntut akan kemandirian dan kekreatifitasan dua pihak tersebut. Pihak seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah mendukung dengan menyiapkan bahan ajar seperti buku teks, rancangan dan skema tujuan pembelajaran, kurikulum operasional sekolah, modul ajar serta bahan lain yang tersedia di platform merdeka mengajar. Namun dalam pengembangannya diperlukan proses agar penerapan kurikulum dapat berjalan secara tepat. Seperti halnya dengan penelitian pada sekolah yang sudah menggunakan kurikulum merdeka yang sudah dilakukan oleh Purani, Ni Kadek Candra purani, dkk. (2022) mengenaianalisis kesiapan guru dalam penerapan kurikulum merdeka belajar di SDN Cempaga bahwa pemahaman, karakteristik, kekhasan, serta struktur dalam kurikulum merdeka belum begitu dipahami oleh tenaga pendidik karena masih minimnya contoh pembelajaran kurikulum merdeka yang dilaksanakan pada tingkat sd, sehingga guru belum memiliki gambaran bagaimana pembelajaran dilakukan. Selain itu kendala dalam penyusunan proses rencana pembelajaran, modul ajar, pembuatan alat penilaian, serta aspek pelaporan penilaian, juga dialami karena guru memerlukan penyesuaian baru. Dalam hal ini sarana dan prasarana menjadi peran pendukung sebagai aspek yang mendasari tingginya tingkat efektivitas pembelajaran, standar baku prasarana berfokuskan pada luas bangunan yang disesuaikan dengan jumlah peserta didik. Namun pada penelitian yang sudah dilakukan Sumarsih, Ineu, dkk. (2022) di SDN 244 Guruminda Kota Bandung, sarana mengalami kendala seperti ketersediaan akan lahan yang dimiliki sehingga menghambat perluasan sekolah. Dalam permasalahan tersebut maka pilihan sekolah adalah dengan memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang ada. Kendala lain yang dialami antara lain seperti kendala sekolah sebelumnya yaitu, kesulitan dalam melatih guru dan tenaga pendidik mengenai konsep pembelajaran yang baru, penyiapan administrasi pembelajaran yang sesuai dengan pedoman kurikulum merdeka, penggunaan aplikasi e raport sekolah penggerak, serta mengubah pemahaman akan konsep pembelajaran menjadi student center learning. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang terjadi pada penerapan sistem kurikulum merdeka khususnya difokuskan kepada guru adalah:

  1. Kesulitan akan fasilitas yang dibutuhkan dalam penerapan kurikulum baik dari pihak pendidik, sekolah, dan siswa;
  2. Kesulitan dalam pemahaman konsep, struktur, penilaian, dan aspek-aspek yang ada pada kurikulum merdeka pada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
  3. Hambatan dalam pemahaman penggunaan teknologi pada guru yang berusia hampir pensiun;
  4. Kurangnya pemahaman pada orang tua siswa terhadap sistem pembelajaran pada kurikulum merdeka.

Maka dari itu dari masalah-masalah yang sudah dilalui, berdasarkan hasil analisis bacaan dan permasalahan maka solusinya adalah:

  1. Pemberian fasilitas buku fisik bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang mengalami kesulitan dalam akses internet serta fasilitas sarana prasarana yang memadai mengenai penerapan kurikulum merdeka;
  2. Pemberian workshop atau pelatihan secara offline atau langsung untuk mempertajam pemahaman tenaga pendidik dan kependidikan yang berada di wilayah yang kesulitan jaringan internet;
  3. Membentuk suatu forum atau komunitas guru untuk saling bertukar pemikiran mengenai pendalaman metode pembelajaran;
  4. Pemerataan akses dan sarana pendidikan serta memanfaatkan fasilitas yang ada semaksimal mungkin;
  5. Pelatihan dan pengawasan mengenai penggunaan media pembelajaran;
  6. Keterbukaan informasi terhadap pihak orang tua dari sekolah sehingga pengembangan penerapan kurikulum terhadap siswa dapat berjalan secara optimal;
  7. Penggunaan platform merdeka mengajar dengan tepat, efektif, dan efisien untuk meningkatkan kemampuan guru;
  8. Pengadaan pelatihan terkait penyusunan modul ajar, proses penilaian dalam kurikulum merdeka, struktur, dan hal-hal mendasar lain yang harus benar-benar dimatangkan.

Berdasarkan gambaran akan hambatan-hambatan yang sudah penulis paparkan yang dialami oleh beberapa sekolah di Indonesia maka diharapkan pihak yang memiliki wewenang dapat menindaklanjuti terhadap hambatan yang dialami baik dari pihak guru, sekolah, tenaga kependidikan, maupun siswa dan orangtua. Penanganan hambatan dan pemberian perhatian lebih diperlukan demi memenuhi harapan Indonesia Emas 2045 yang dimana yang mencapai Indonesia Emas saat itu adalah generasi-generasi yang sedang menempuh pendidikan saat ini.

Daftar pustaka:

Miladiah, S. S., Sugandi, N., & Sulastini, R. (2023). Analisis Penerapan Kurikulum Merdeka Di SMP Bina Taruna Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 9(1).

Syaripudin, S., Witarsa, R., & Masrul, M. (2023). Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Guru-Guru Sekolah Dasar Negeri 6 Selatpanjang Selatan. Journal of Education Research, 4(1), 178-184.

Purani, N. K. C., & Putra, I. K. D. A. S. (2022). Analisis kesiapan guru dalam penerapan kurikulum merdeka belajar di SDN 2 Cempaga. Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka, 4(2), 8-12.

Sumarsih, I., Marliyani, T., Hadiyansah, Y., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Analisis implementasi kurikulum merdeka di sekolah penggerak sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 6(5), 8248-8258.

Priantini, D. A. M. M. O., Suarni, N. K., & Adnyana, I. K. S. (2022). Analisis kurikulum merdeka dan platform merdeka belajar untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Jurnal Penjaminan Mutu, 8(02), 238-244.

Analisis Kendala pada Penerapan Kurikulum Merdeka : Kajian Artikel Jurnal (2024)
Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Duane Harber

Last Updated:

Views: 6367

Rating: 4 / 5 (51 voted)

Reviews: 90% of readers found this page helpful

Author information

Name: Duane Harber

Birthday: 1999-10-17

Address: Apt. 404 9899 Magnolia Roads, Port Royceville, ID 78186

Phone: +186911129794335

Job: Human Hospitality Planner

Hobby: Listening to music, Orienteering, Knapping, Dance, Mountain biking, Fishing, Pottery

Introduction: My name is Duane Harber, I am a modern, clever, handsome, fair, agreeable, inexpensive, beautiful person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.